Oksigen Industri untuk Medis Karena Corona Membuat Krisis

Banyak orang yang terjangkit COVID-19 terlalu membutuhkan oksigen untuk menjauhi diri dari kematian. Sayangnya ketersediaan oksigen semakin sulit didapat. Krisis oksigen terjadi. Koordinator PPKM Darurat Luhut Pandjaitan membawa dampak kebijakan untuk menanggulangi persoalan ini.

Sebelumnya, Luhut yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu memerintahkan pasokan generator oksigen dialokasikan lebih banyak untuk kebutuhan kesehatan. Sisanya, sedikit saja, boleh untuk kebutuhan industri.

“Terkait ketersediaan oksigen kami menghendaki kemenperin, semua produsen oksigen memberikan 90% produksinya untuk kebutuhan medis. Termasuk suplai obat-obatan,” ujar Luhut.

Masalah ketersediaan oksigen yang membuat megap-megap belum teratasi. Luhut kemudian menambah alokasi oksigen untuk medis dari yang pada mulanya 90% kini 100 %.

“Sekarang kami perlu information yang detail. Kita membuat konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kami ini mampu nanti terpenuhi, terkecuali oksigen industri itu semua kami fokus ke oksigen farmasi
Kemenperin menyatakan para produsen gas oksigen sudah 100% diwajibkan untuk menggeser produksi oksigennya ke oksigen medis.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan termasuk menyatakan perihal serupa. Oksigen yang umumnya dipakai untuk kebutuhan industri kini dialihkan pernah untuk menyelamatkan nyawa manusia.

“Tadi itu termasuk bahan yang dibahas Pak Menko, untuk menambahkan pasokan dari oksigen yang biasa dipakai untuk industri, saat ini 100 prosen untuk medis.

Kalau kurang, impor
Luhut meyakinkan kala ini semua kebutuhan oksigen di tempat tinggal sakit kala ini sudah teratasi. Luhut meyakinkan masyarakat tak perlu khawatir, terkecuali sesungguhnya stok oksigen di dalam negeri tidak cukup opsi impor gas oksigen tengah dipertimbangkan.

“Memang oksigen, sebagian area tidak cukup ini kami atasi. Bahkan ada tambah kami opsi mengimpor dan saat ini on going,” ungkap Luhut.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyatakan pihaknya sudah membawa dampak satuan tugas untuk mengurus persoalan keseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen bagi tempat tinggal sakit. Dia termasuk menyatakan opsi impor oksigen mampu dipertimbangkan oleh Kementerian Perindustrian apabila stok di dalam negeri kurang.

“Arahan pak menko soal oksigen kami identifikasi kebutuhan oksigen kami membuat satgas oksigen kami gerakkan satgas mengatur supply demand bersama pasokan dan kebutuhan tempat tinggal sakit, dan transportasi logistiknya dari produsen yang ada,” ungkap Budi Gunadi di dalam peluang yang sama.

 

Jadi sorotan internasional

Kebutuhan dapat gas yang terlalu mutlak bagi kelangsungan hidup berikut jadi sorotan fasilitas internasional. Media terkemuka Associated Press mengulasnya di dalam berita berjudul ‘Indonesia seeks more oxygen for COVID-19 sick amid shortage’.

“Beberapa lokasi Indonesia kekurangan pasokan oksigen sebab kuantitas pasien COVID-19 yang sakit gawat yang membutuhkannya meningkat, kata pemimpin tanggap pandemi negara itu pada Senin (5/7) sehabis puluhan orang sakit meninggal di tempat tinggal sakit lazim yang kehabisan pasokan utama.

Media terkemuka lainnya, Reuters mengupas suasana kekurangan pasokan oksigen di Indonesia di dalam artikelnya yang berjudul ‘Indonesia ramps up oxygen output after dozens die amid scarcity’.

“Indonesia sudah memerintahkan produsen oksigen untuk memprioritaskan kebutuhan medis di tengah meningkatnya permintaan dari pasien-pasien COVID-19, kata pemerintah , menyusul lebih dari 60 kematian di sebuah tempat tinggal sakit di mana pasokan gas penyelamat hampir habis,” demikian ulasan Reuters di dalam artikelnya.