Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Setiap kalimat selalu memiliki klausa, yang merupakan gabungan dari subjek dan predikat, serta dapat menambahkan objek, pelengkap, atau deskripsi. Jadi, kalimat adalah kalimat dengan banyak subjek, predikat, objek, atau pelengkap. Anda dapat menemukan kombinasi atau perluasan di bagian kalimat.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat ini memiliki dua klausa yang sifatnya sama, yang dihubungkan oleh konjungsi. Artinya, kedua klausa itu terkoordinasi, sehingga jika konjungsinya dihilangkan, masing-masing klausa dapat bertindak sebagai kalimatnya sendiri. Konjungsi yang biasanya menggabungkan dua klausa atau lebih dalam kalimat ini antara lain dan, sedangkan, dan kemudian.
Baca Juga : Jurnal Sinta 2
Kalimat Kompleks
Hampir sama dengan bentuk sebelumnya, klausa bawahan sebenarnya bisa berdiri sendiri. Hanya saja, pada tipe ini Anda akan menemukan elemen klausa berulang. Pengulangan unsur-unsur ini biasanya dipisahkan dengan kata penghubung dan, serta, atau juga; atau koma (,).
contoh:
Pasal 1 Kehadiran Indra pada pertemuan ilmiah
Ayat 2: Kehadiran Ratih pada pertemuan ilmiah
Penggabungan: Indra dan Ratih menghadiri pertemuan ilmiah.
Ayat 1 dan Ayat 2 sebenarnya memiliki predikat dan objek yang sama, tetapi subyeknya berbeda (Indra, Ratih). Oleh karena itu, dalam kombinasi, hanya subjek yang diakhiri dengan konjungsi dan.
kalimat majemuk bertingkat
Pernahkah Anda mendengar tentang klausa utama dan klausa bawahan? Anda akan menemukannya dalam jenis kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat dengan dua atau lebih klausa yang tidak sejajar. Karena salah penempatan, salah satu klausa tidak dapat berdiri sendiri.
Bagian klausa ini akan menjadi klausa di dalam kalimat. Sedangkan klausa bawahan yang dapat berdiri sendiri meskipun dipisahkan dari kalimat majemuk disebut klausa utama. Dua bagian kalimat sering dihubungkan dengan konjungsi, seperti ketika, meskipun, karena, karena, dan meskipun.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
Aturan 1: Lia sering terlambat ke sekolah
Ayat 2: Rumahnya jauh
Peracikan: Lia sering terlambat ke sekolah karena rumahnya jauh.
Kalimat 1 merupakan klausa utama karena memiliki unsur bawahan yang lengkap, yaitu subjek (Lia) dan predikat (alm). Oleh karena itu, Pasal 1 dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh. Juga, kalimat 2 hanya memiliki satu predikat (rumah), sehingga tidak bisa menjadi kalimat lengkap yang membutuhkan subjek.
kalimat majemuk diperpanjang
Selain bentuk sebelumnya, yang salah satu klausanya tidak memiliki unsur lengkap, terdapat pula kalimat majemuk bertingkat yang klausanya merupakan perpanjangan dari sebagian unsur klausa yang sudah ada. Klausa-klausa ini biasanya digabungkan dengan kata penghubung which.
contoh:
Butir 1: Laptop mulai gagal
Item 2: Laptop itu dibeli lima tahun yang lalu
Keseluruhan: Laptop yang dia beli lima tahun lalu mulai rusak.
Kedua klausa di atas sebenarnya memiliki unsur sempurna, dengan minimal satu subjek dan satu predikat. Namun, Klausul 2 dapat digunakan untuk menjelaskan subjek dalam Klausul 1. Untuk menggabungkannya, konjungsi diberikan setelah subjek yang sama (laptop) di kedua klausa.
kalimat majemuk campuran
Seperti namanya, pola kalimat jenis ini merupakan gabungan dari pola kalimat padanan atau padat dan kalimat majemuk bertingkat. Di dalamnya, teman-teman dapat menemukan dua atau lebih konjungsi yang berkordinasi atau tidak. Jumlah klausa lebih dari dua.
Contoh kalimat majemuk campuran:
Aturan 1: Saya bermain basket di lapangan terbuka
Item 2: Rayi bermain basket di lapangan terbuka
Aturan 3: Anto bermain basket di lapangan terbuka
Pasal 4: Hujan
Combo: Saya, Rayi, dan Anton bermain basket di lapangan terbuka, meskipun hujan.
Kalimat 1-3 merupakan klausa utama dan dapat digabungkan menjadi kalimat majemuk karena memiliki predikat, objek, dan keterangan yang sama. Pada saat yang sama, hujan, yang merupakan klausa tidak sempurna, menjadi klausa.