Saya bukanlah seorang sosok orang tua dikarenakan sayapun masih bersekolah. Tetapi, saya dapat membagikan hal-hal mengenai anak dan orang tua tapi dari sudut pandang saya sebagai seorang anak. Orang tua mana sih yang tidak mendambakan anaknya sukses? Orang tua mana sih yang mendambakan anaknya jadi pengangguran nanti sehabis lulus semua jenjang pendidikan? Tentunya tidak ada orang tua yang mendambakan anaknya gagal dalam kehidupan ini. Semua orang tua pasti punyai harapan yang amat tinggi pada jaman depan dan tumbuh kembang seorang anak.
Sejak anak-anak masih kecil, orang tua telah mengarahkan anak-anak ke berbagai bidang yang menurut orang tua dapat membuatnya berhasil di jenjang sekolah sampai nanti juga berhasil dikala bekerja. Salah satu perihal yang paling sering dilakukan oleh banyak orang tua adalah memasukkan anak mereka ke berbagai les yang berbeda. Biasanya orang tua memasukkan anak mereka ke les matematika, les musik, dan les-les lainnya sejak mereka masih kecil bersama dengan harapan anak mereka dapat punyai modal untuk jaman depannya. Namun apakah itu yang sebaiknya dilakukan?
Orang tua umumnya memasukkan anak ke les matematika bersama dengan harapan nanti anaknya dapat cerdas dalam bidang tersebut. Orang tua juga memasukkan anak ke les musik dikarenakan ada yang menyebutkan bahwa musik dapat membantu tumbuh kembang dan menaikkan kecerdasan anak. Selain itu, banyak juga les-les lainnya yang seringkali dijejali orang tua kepada anak mereka. Namun apakah itu pasti dapat memberi tambahan dampak positif bagi tumbuh kembang anak?
Memang bagi kamu sebagai orang tua, tidak ada salahnya untuk memberi tambahan apa yang mampu kamu berikan dan berharap apa yang kamu harapkan kepada anak anda. Namun ingat bahwa anak kamu bukanlah 100% jelmaan anda. Hobi dan ketertarikan kamu belum pasti juga jadi ketertarikan mereka. Ingatlah bahwa anak kamu merupakan makhluk yang mampu menentukan sejak mereka berada berada dalam umur kecil sekalipun.
Hanya saja, ada anak yang “berani” mengungkapkan perihal itu kepada orang tuanya dan ada juga anak yang cuma pasrah dan selamanya mengikuti perintah orang tua sampai orang tuanya sendiri yang kudu mengetahui bahwa anak mereka sesungguhnya tidak punyai ketertarikan di bidang tersebut.
Saya punyai beberapa kenalan teman yang ternyata nyaris tiap-tiap hari punyai les tambahan dari olahraga, musik, sampai pelajaran yang ternyata tidak mereka gemari. Ketika saya bertanya kenapa, mereka menjawab dikarenakan itulah perintah dari orang tua mereka bersama dengan alasan mampu memberi tambahan dampak dan dampak positif bagi mereka. Namun apapun tidak mungkin mampu memberi tambahan dampak positif kecuali dilandasi bersama dengan ketidaktertarikan atau keterpaksaan.
Jika dikala anak masih kecil kamu mendambakan memberi tambahan banyak les bersama dengan tujuan membantu mereka melacak hobi mereka, tidak ada salahnya. Namun yang utama adalah berikanlah penjelasan bahwa les-les yang kamu berikan ini cuman untuk membantu anak kamu melacak “passion” dalam diri mereka bukan untuk memaksakan mereka dalam menjalaninya. Beri mengetahui pula bahwa anak kamu bebas memberitahu kamu kecuali anak kamu tidak tertarik dalam mengikuti les tersebut tanpa kudu sungkan atau kekhawatiran dimarahi.
Namun seiring anak kamu bertumbuh dewasa, berikan mereka pilihan atau apa yang mereka perlukan. Misalnya apa ada masalah mereka di sekolah dan apa butuh les mata pelajaran untuk membantunya. Usahakan juga agar anak mampu ikut memberi tambahan pendapat mengenai kapan dan di mana anak mendambakan Les Calistung Jogja.
Untuk pilihan, tanyalah kepada anak kamu apa yang jadi ketertarikan dan hobi anak kamu sekiranya dalam perihal olahraga atau musik. Usahakan juga tanyalah secara teratur mengenai pertumbuhan les-les mereka apakah mereka merasakan ada pertumbuhan dari les tersebut. Sempatkan juga untuk menanyakan kepada guru les anak kamu mengenai sikap anak kamu kala tengah les. Hal ini juga mampu jadi gambaran apakah anak kamu sesungguhnya tertarik pada les tersebut.