Sama layaknya mobil bensin, mobil bermesin diesel termasuk diberikan himbauan bahan bakar yang sebaiknya digunakan. Misalnya, Mitsubishi Pajero Sport dianjurkan memakai bahan bakar diesel dengan pengukur flow meter tokico berkadar sulfur rendah yakni 150-300 ppm.
Jika menyaksikan kandungan sulfur tersebut, maka Pajero Sport sebaiknya mengonsumsi bahan bakar Dex, kecuali isi di SPBU milik Pertamina. Alasannya, Dex merupakan bahan bakar diesel CN 53 yang punyai kandungan sulfur maksimal 300 ppm. Sedangkan Dexlite (CN 51), punyai kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm, dan Bio Solar (CN 48) punyai kandungan sulfur maksimal 2.500 ppm.Sebagai informasi, kandungan sulfur dalam bahan bakar diesel merupakan keliru satu hal yang wajib diperhatikan.
Pada bahan bakar Bio Solar yang berada di alur terbawah, kandungan air dan sulfurnya lumayan tinggi. Hal tersebut sanggup menyumbat komponen injector dan memicu pembakaran menjadi tidak. Dampak negatifnya, mesin menjadi menggelitik dan tarikannya jadi kurang bertenaga.
“Gejala knocking atau menggelitik terhadap mesin diesel selamanya ada. Tapi samar-samar, karena nada mesinnya telah keras. Bagi yang telah biasa menggunakan mobil diesel, kebanyakan telah sanggup membedakan suaranya.
Pada intinya, mobil bermesin diesel memang sanggup saja diisi solar memiliki kwalitas rendah. Namun konsekuensinya selamanya tersedia layaknya yang disebutkan di atas. Jika konsisten dipaksakan, tak menutup kemungkinan efek negatifnya akan merembet ke bagian mesin lain.
Karena itu, pengguna mobil diesel dianjurkan perhatikan kandungan sulfur dalam bahan bakar diesel. Semakin rendah kandungan sulfur, maka emisi gas buang, saluran bahan bakar, filter solar, sampai area bakar akan lebih bersih. Adapun untuk perawatannya, pemilik mobil diesel dianjurkan mengganti saringan bahan bakar setiap 30.000 km.