24 Candi Hindu-Buddha di Indonesia
Bicara soal candi di Indonesia, Anda tentu terpikir pada Candi Borobudur atau Candi Prambanan. Tidak bingung, ingat keindahan dan reputasi ke-2 Candi ini telah menebar bahkan juga sampai ke seluruh dunia.
24 Candi Hindu-Buddha di Indonesia
Tetapi, di Indonesia masih banyak candi-candi Hindu-Buddha yang lain yang tidak kalah kece dan mengagumkan. Yok, mencari tahu semakin banyak beragam candi yang berada di Indonesia melalui daftar Candi Hindu-Buddha di Indonesia yang harus didatangi dilansir dari mpotimes berikut ini.
Candi Hindu
1. Candi Prambanan – Sleman, Yogyakarta
Juga dikenal bernama Candi Roro Jonggrand, kompleks Candi Prambanan ialah kompleks Candi Hindu paling besar di Indonesia yang dibuat pada era kesembilan Masehi.
Berdasar prasasti Siwagrha, dijumpai jika candi ini mulai dibuat sekitaran tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus diperkembangkan dan diperlebar oleh Balitung Maha Sambu, pada periode kerajaan Medang Mataram. Dari prasasti ini dikisahkan jika Candi Prambanan dibuat sebagai persembahan ke Trimurti (tiga dewa khusus dalam Hindu), yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Sempat terlantar dan kehilangan identitas riwayat, rakyat di tempat membuat mulai membuat legenda asal-mula dari kehadiran candi-candi di komplek ini dan lahirlah legenda rakyat Roro Jongrang.
2. Candi Dieng – Wonosobo, Jawa tengah
Ada di pegunungan Dieng, Candi Dieng sebagai Candi Hindu beraliran Siwa yang diprediksi dibuat di akhir era kedelapan sampai awalnya era kesembilan.
Mempunyai luas capai sekitaran 1.8 x 0.8 km2, kompleks Candi Dieng dipisah dalam 3 barisan dan 1 candi yang berdiri dengan sendiri yang bernama dipungut dari figur dalam cerita dalam Kitab Mahabarata, yaitu barisan Arjuna, barisan Gatotkaca, barisan Dwarawati dan Candi Bima.
3. Candi Gedong Songo – Semarang, Jawa tengah
Diketemukan oleh Raffles pada 1804, Candi Gedong Songo sebagai Candi Hindu warisan dari Wangsa Syailendra pada era kesembilan, persisnya 927 masehi. Kompleks Candi yang terdisi dari 9 Candi yang menyebar di lereng Gunung Ungaran ini ada di ketinggian sekitaran 1200 m di permukaan laut.
4. Candi Jago – Malang, Jawa Timur
Berdasarkan info dari kitab Negarakertagama dan Pararaton, Candi Jago mempunyai nama asli Jajaghu yang memiliki arti ‘keagungan’ yang pembangunannya dilaksanakan untuk penghormatan Raja Sri Jaya Wisnuwardhana, Raja Singasari pengikut agama Syiwa Buddha, saluran peraduan di antara tuntunan Hindu dan Buddha.
Pada candi yang dibuat memakai bebatuan andesit ini, Toppers dapat mendapati relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra bisa dijumpai di candi ini.
5. Candi Arca Gupolo – Sleman, Yogyakarta
Tidak seperti candi-candi Hindu awalnya, Arca Gupolo sebagai situs warisan beraliran Hindu yang terbagi dalam kelompok 7 arca. Nama Gupolo sendiri diberi oleh warga sekitaran ke patung Agastya yang disebut salah satunya arca yang ada pada website ini.
Di dekat website ini ada mata air jernih yang tidak pernah kering walau musim kemarau panjang.
6. Candi Sukuh – Karanganyar, Jawa tengah
Sepintas Candi bercorak Hindu satu ini seperti terlihat Piramid. Selainnya memiliki bentuk yang unik, candi ini lumayan menarik perhatian karena pelukisan beberapa alat kelamin manusia secara eksplisit dapat diketemukan pada relief dan arca pada Candi Sukuh. Di tahun 1995, situs Candi Sukus diusulkan ke UNESCO sebagai salah satunya situs peninggalan dunia.
7. Candi Cetho – Karanganyar, Jawa tengah
Candi bercorak Hindu di Indonesia setelah itu Candi Cetho, yang diperhitungkan dibuat di akhir zaman kerajaan Majapahit. Kompleks Candi ini tidak cuman jadi lokasi ziarah umat Hindu tapi juga jadi tempat penyembahan. Beberapa pengikut keyakinan Kejawen sering jadikan Candi Cetho sebagai lokasi pertapaan.
8. Candi Penataran – Blitar, Jawa Timur
Candi Penataran sebagai kompleks Candi Hindu paling besar di Jawa Timur yang sudah ada semenjak periode kerajaan Kediri. Melihat info dari prasasti Palah, Candi ini diperhitungkan dibuat pada 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bertitel Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa bernama Candi Palah.
Awalannya candi ini dibuat sebagai tempat upacara penyembahan untuk menampik mara bahaya dari Gunung Kelud yang saat itu sering meledak.
9. Candi Cangkuang – Garut, Jawa Barat
Salah satu candi yang dapat Toppers dapatkan di tataran tanah Sunda ialah Candi Cangkuang. Selainnya arca dewa Siwa yang memperlihatkan jika Candi ini bercorak Hindu, di komplek Candi ada pusara Arief Muhammad yang disebutkan sebagai nenek moyang dari warga di tempat.
10. Candi Gunung Sari – Magelang, Jawa tengah
Candi beraliran Hindu Siwa ini sebagai tempat ditemukan prasasti Canggal. Candi Gunung Sari diperhitungkan sebagai warisan era keenam sampai kedelapan yang membuat jadi candi paling tua di tanah Jawa, lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
11. Candi Gunung Wukir – Magelang, Jawa tengah
Nama Candi Hindu satu ini diambil dari lokasinya yang ada di Bukit Wukir. Tetapi, Candi Gunung Wukir dikenal juga bernama Candi Cangkal atau Shiwalingga. Candi ini dibangun di tahun 732 masehi, di periode Raja Sanjaya dari jaman Kerajaan Mataram Kuno.
12. Candi Sambisari – Sleman, Yogyakarta
Dibangun pada era kesembilan pada periode pemerintah Raja Rakai Garung pada jaman Kerajaan Mataram Kuno, candi ini tidak menyengaja diketemukan di tahun 1966 dengan seorang petani di Dusun Sambisari.
Di saat diketemukan, status Candi Sambisari berada 6,5 mtr. di permukaan tanah. Diperhitungkan kuat ini karena tumpukan lahar dari Gunung Merapi yang meledak ]pada awalnya era kesebelas yang dapat kelihatan dari jumlahnya batu material volkanik disekitaran Candi Sambisari
Candi Buddha
13. Candi Borobudur – Magelang, Jawa tengah
Mengulas Candi bercorak Buddha, pasti daftar ini tidak akan komplet tanpa menyebutkan Candi Borobudur. Tercipta dari stupa-stupa, Candi Borobudur dibuat pada era kedelapan Masehi oleh pengikut Buddha Mahayana.
Luas dan keelokan dari Candi Borobudur menjadikan sebagai monumen dan kuil Buddha paling besar di Dunia. Sampai sekarang Candi Borobudur masih dipakai sebagai tempat lakukan peribadatan umat Buddha, khususnya di saat peringatan hari Trisuci Waisak.
14. Candi Kalasan – Sleman, Yogyakarta
Terbagi dalam 52 stupa, Candi Kalasan sebagai Candi bercorak Buddha yang dibuat sebagai penghormatan ke Bodhisattva wanita, Tarabhawana. Candi ini sebagai bukti kependudukan Wangsa Syailendra, penguasa Sriwijaya di Sumatera atas tanah Jawa.
15. Candi Mendut – Magelang, Jawa tengah
Candi Mendut sebagai Candi Buddha yang dibuat pada periode pemerintah Raja Indra dari Dinasti Syailendra. Dalam bangunan Candi Mendut, ada tiga arca Buddha memiliki ukuran besar, yakni Dhyani Buddha Wairocana dengan sikap tangan (mudra) dharmacakramudr, dan dijepit oleh arca Awalokiteśwara (Padmapāņi) pada segi kiri dan arca Wajrapāņi pada segi kanan.
16. Candi Pawon – Magelang, Jawa tengah
Candi Pawon ialah candi bercorak Buddha yang ada di Candi Borobudur dan Candi Mendut dan kehadirannya benar-benar berkaitan erat. Ini dapat disaksikan dari status geografisnya yang lempeng dan pahatan relief yang seirama.
Menurut Casparis, Candi Pawon sebagai tempat penimpanan abu mayat Raja Indra (782 – 812 M), ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Bahkan juga, menurut beberapa orang, nama “Pawon” bisa saja datang dari kata pawuan yang memiliki arti tempat simpan abu.
17. Candi Brahu – Mojokerto, Jawa Timur
Berada di website Trowulan yang disebut ibu-kota Kerajaan Majapahit, Candi Brahu sebagai Candi Buddha yang dibuat dari bata merah. Melihat dari prasasti yang dicatat oleh mpu Sendok, Candi bercorak Buddha ini sebagai tempat pembakaran abu beberapa Beberapa raja, walau pada riset selanjutnya tidak diketemukan sisa abu mayat dalam bedeng Candi ini.
18. Candi Banyunibo – Sleman, Yogyakarta
Dibuat pada era kesembilan di periode Kerajaan Mataran Kuno, Candi Banyunibo sebagai bangunan suci umat Buddha pada periode itu yang mempunyai makna tetes air. Berdasar beberapa puing, dapat diperhitungkan bila di sekitar Candi Banyunibo masih ada banyak candi pengiring yang lain.
19. Candi Muara Takus – Kampar, Riau
Tidak ada yang mengetahui tentu kapan tentunya kompleks Candi Muara Takus ini dibuat, tetapi kehadiran Candi ini dipercayai ada pada periode keemasan dari Kerajaan Sriwijaya. Ini membuat beberapa periset memandang lokasi candi ini sebagai salah satunya pusat pemerintah Kerajaan Sriwijaya saat itu.
Berlainan dengan umumnya Candi Buddha di pulau Jawa yang dibuat dari Andesit, Candi ini dibuat dari batu pasir, batu sungai dan batu bata.
20. Candi Muaro Jambi – Muaro Jambi, Jambi
Kompleks Candi Muaro Jambi sebagai kompleks Candi Hindu-Buddha yang paling besar di Asia Tenggara, dan dipercayai sebagai warisan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Dalam kompleks Candi Muaro Jambi ada sembilan bangunan yang sudah dipugar, dan selain itu ada banyak kekuatan bangunan-bangunan kuno yang lain.
21. Candi Bahal – Padang Usang, Sumatera Utara
Diperhitungkan datang dari era kesebelas, Candi Bahal sebagai Candi Buddha yang dikenal juga bernama Biaro Bahal dan Candi Portibi. Kompleks Candi ini sebagai kompleks candi terluas di Sumatera Utara yang dipisah jadi tiga barisan, yaitu Bahal I, Bahal II, dan Bahal III. Kedatangan Candi ini sering dihubungkan dengan kehadiran dari Kerajaan Pannai.
22. Candi Jabung – Probolinggo, Jawa Timur
Candi Jabung adalah warisan dari Kerajaan Majapahit yang dibuat pada 1354 Masehi. Berdasar kitab Pararaton, Candi ini diprediksi dibuat sebagai pusara Bhra Gundul salah seorang keluarga Raja. Candi bercorak Buddha ini sama dengan warna merah karena material intinya yang disebut bata merah.
23. Candi Plaosan – Klaten, Jawa tengah
Candi Plaosan ialah kompleks candi yang berada di Dusun Plaosan yang terbagi dalam Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Sering kehadiran dua Candi khusus ini diberi nama sebagai Candi Kembar. Bentuk-bentu stupa dan kehadiran arca Buddha memperlihatkan jika Candi ini sebagai warisan tuntunan Buddhisme di Nusantara.
24. Candi Sewu
Candi Sewu ialah kompleks candi Buddha paling besar di Indonesia sesudah Candi Borobudur. Dibuat pada era kedelapan, umur Candi ini diprediksi lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Nama Candi Sewu sendiri memiliki arti seribu Candi, walau pada realitanya cuman diketemukan 249 candi dalam komplek ini.